Peringati Sumpah Pemuda, Ketua PGLII Bekasi Pdt. Aris Budianto: Wujud Pengorbanan Bagi Sesama
Bekasi, Cendekiawanprotestan.com
Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Kota Bekasi peringati Sumpah Pemuda dengan aksi Donor Darah bertajuk “Darahmu, Hidupku” Kamis (27/10) di Rumah Doa Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Bekasi.
Ketua PGLII Bekasi, Pdt. Aris Budianto, MA, mengatakan program donor darah ini sudah rutin digelar oleh PGLII Bekasi.
“Aksi donor kali ini dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda, simbolisasi pengorbanan diri untuk sesama anak bangsa,” cetus Pdt. Aris panggilan akrabnya.
Saat di tanyakan perihal kondisi kepemudaan di Indonesia saat ini, Pdt. Aris kemukakan pengaruh negatif era digital. Iya memberi contoh korban; game online; website negatif; Doktrin yang salah, sesat dan radikal.
“Diakui atau tidak, banyak anak muda yang jadi korban,”tandasnya.
Menurut Ketua PGLII Bekasi yang pakar membuat pantun ini, perkembangan teknologi menjebol “bendungan” budaya lokal dengan derasnya budaya dari luar.
Tanpa adanya perhatian dan bimbingan dalam keluarga, lingkungan dan pemangku kepentingan, maka anak muda Indonesia jadi korbannya.
“Kondisi ini memperihatinkan, dan perlu tindakan dari seluruh komponen anak bangsa,” jelas Pdt. Aris.
Gembala GSJA Jemaat Cerita, Kampung Cerewet, Duren Jaya, Kota Bekasi juga menyoroti maraknya perilaku seks bebas di kalangan anak muda.
“Pengetahuan tentang Love, Sex dan Dating yang sehat dan tidak melanggar firman Allah perlu disampaikan ke anak-anak muda”, jelasnya.
Pengetahuan LSD ini menurut sebuah survei yang pernah dibaca Pdt. Aris menyebutkan bahwa anak-anak sekolah memperoleh pengetahuan seks itu mayoritas menjawab dari media (website/internet. red), disusul peringkat kedua dari teman, orangtua. Dan yang menjawab informasi sex dari pendeta atau ulama hanya sedikit.
“Untuk atasi soal-soal anak muda, orang tua dan semua pihak harus sadar dulu ada masalah lalu mulai bergerak untuk menyelesaikan masalah. Kalo belum sadar maka akan sulit bergerak, begitu pun bergerak tanpa sadar persoalan juga gak bisa menjawab masalah, tuturnya.
Pdt. Aris mengingatkan bagi anak muda untuk utamakan prestasi dan memiliki empati terhadap sesama, dan donor darah adalah satu aksi yang bisa diberikan dari yang kita miliki.
(Endharmoko).