Bakrie Centre Foundation Dorong Sociopreneur di Indonesia Wujudkan Visi Indonesia 2045 melalui Program LEAD Indonesia 2019

0
745

 

Jakarta, Cendekiawanprotestan.com

Tentang Bakrie Center Foundation

Bakrie Center Foundation (BCF) didirikan sejak tahun 2010 oleh Anindya Novyan Bakrie yang merupakan generasi ketiga dari keluarga Bakrie. Insiatif keluarga Bakrie ini bertujuan untuk mengembangkan pemimpin di Indonesia, menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka dari itu, BCF memiliki motto “Building Leaders” yang diharapkan dapat mencetak talenta-talenta andal untuk menjadi pemimpin masa depan.

BCF merupakan bagian dari Gerakan Bakrie Untuk Negeri (BUN). BUN sendiri merupakan gerakan sosial yang dilakukan oleh keluarga besar Bakrie Group. Keberadaannya tak terlepas dari keyakinan yang telah mengakar dari para pendiri Bakrie Group yaitu mengembalikan keuntungan ke masyarakat dan membangun Indonesia yang lebih sejahtera.

Sebagai organisasi non-profit, BCF memiliki visi untuk mengidentifikasi dan mengembangkan pemimpin di semua lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke. BCF ingin memperkuat kapasitas dengan menciptakan “Talent Pool” yang dalam jangka pendek akan mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sedangkan, misi BCF yaitu menjadi salah satu lembaga filantropi terbaik dalam melahirkan para pemimpin di kawasan Asia Tenggara.

Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak 2010 BCF memiliki beberapa program pendidikan dan pembangunan karakter, yaitu Bakrie Graduate Fellowship (Beasiswa S2), Leadership Development Training for Graduate Students, Alumni Relation Program (Pembinaan Peserta Program BCF dalam jangka panjang), dan Leadership Experience and Development (Lead Indonesia)

Program pertama BCF adalah pemberian beasiswa program Magister (S2) dan program Pelatihan Kepemimpinan untuk Mahasiswa S2 di sebelas Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Kesebelas PTN tersebut yaitu Universitas Andalas, Universitas Lampung, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Udayana, Universitas Mulawarman, Universitas Hasanuddin, Universitas Sam Ratulangi, dan Universitas Cendrawasih.

Selain itu, secara terbatas BCF memberikan sejumlah beasiswa S2 di beberapa perguruan tinggi terbaik dunia seperti Harvard Kennedy School of Government, Graduate School of Business (University of Stanford), dan S. Rajaratnam School of International Studies (Nanyang Technological University).

Program beasiswa tersebut diawali dari kesadaran pentingnya pendidikan tinggi dalam mendukung masyarakat Indonesia untuk menjalani kehidupan yang layak, produktif, dan bermanfaat bagi sesama. BCF terus konsisten dalam memberikan yang terbaik dan terunggul melalui kesempatan belajar pada level pendidikan tinggi baik di dalam maupun luar negeri. Hingga hari ini, BCF memberikan 464 Beasiswa S2 (BGF), melatih 1.580 mahasiswa S2 (LDGS), dan 35 fellows dari program LEAD Indonesia 2018.

LEAD Indonesia 2019

LEAD Indonesia merupakan program intensif pengembangan kepemimpinan dan penguatan kapasitas profesional muda dalam menyelesaikan masalah sosial sesuai dengan visi Indonesia 2045. Tahun ini, LEAD Indonesia kembali menyapa para pegiat sosial untuk bersama- sama memberikan kontribusi dan dampak positif bagi masyarakat.
Program LEAD Indonesia akan berjalan selama 6 (enam) bulan, memiliki dua kegiatan inti yaitu Impact Forum dan Breakthrough Project. Impact Forum merupakan leadership training and workshop untuk memberikan pembekalan kompetensi dan sarana tukar pengalaman antara peserta dengan para profesional. Termasuk penggunaan digital platform dalam kegiatan sosial.

Sedangkan, Breakthrough Project merupakan kegiatan pengembangan kapasitas program di wilayah masing-masing selama tiga bulan dengan pendampingan intensif dari para mentor.

Dengan semangat inovasi, LEAD Indonesia 2019 akan memasukkan materi Sociopreneurship guna mewujudkan program sosial yang berdampak luas dan berkelanjutan bagi masyarakat, menyempurnakan sebagian besar materi LEAD Indonesia 2018, meningkatkan peran dan tanggung jawab para mentor, serta memfasilitasi kerja sama program Sociopreneur terpilih dengan program Corporate Social Responsibility perusahaan.

Tahun ini, BCF mengajak seluruh pegiat sosial di Indonesia yang memiliki aktivitas di bidang Pelatihan Uji Kompetensi Perawat, Gerakan Lanjut Kuliah bagi Keluarga Harapan, Pengolahan Sampah Oleh Anak Jalanan, dan Pendampingan Pengobatan Pasien TBC untuk mengikuti program LEAD Indonesia 2019. Melalui LEAD Indonesia 2019, BCF berharap dapat melahirkan para Sociopreneur yang kompeten untuk mewujudkan Visi Indonesia Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur 2045.

“Tentunya Visi Indonesia 2045 jauh lebih luas dari apa yang akan dicapai melalui program LEAD Indonesia. Namun ke empat bidang pilihan di atas adalah bagian dari masalah strategis yang diturunkan dari Visi yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementrian BAPPENAS,” jelas Imbang J Mangkuto, CEO Bakrie Center Foundation.

Pendaftaran LEAD Indonesia 2019 mulai dibuka pada 14 Oktober 2019 sampai 28 Oktober 2019. Adapun syarat yang berlaku agar dapat mengikuti program ini antara lain peserta berusia minimal 18 tahun, memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki kegiatan sosial yang sudah berjalan minimal tiga tahun, aktif sebagai pengguna media sosial, dan bersedia mengikuti pembinaan jangka panjang apabila dinyatakan lolos sebagai peserta.

“Lead Indonesia adalah wadah strategis tempat berkumpul dan berkolaborasi multidisiplin profesional dengan para pegiat sosial. Lead Indonesia menjadi suatu pengalaman yang berharga dalam proses membangun dan mengimplementasikan ide-ide program keberlanjutan yang melintasi antar pulau antar wilayah di Indonesia,” tutur Indri Ishanders, Assistant Vice President PT Bank Negara Indonesia, Tbk sekaligus Wakil Koordinator Mentor LEAD Indonesia 2019.

Kedua puluh fellows terpilih nantinya tidak akan hanya mengikuti pembekalan secara intensif oleh para mentor, mereka juga ditantang untuk melakukan digital campaign sebagai market testing dari program yang digagas. Crowd funding akan dilakukan melalui platform kitabisa.com selama tiga bulan. Proses crowd funding ini akan dimulai pada Desember 2019 hingga Februari 2020.

“Yang saya harapkan dari berjalannya rangkaian LEAD Indonesia 2019 ini, melalui Bakrie Center Foundation kita bisa melahirkan para kader dan calon pemimpin bangsa dengan pola pemikiran maju dan inovatif,” jelas Kepala Koordinator Mentor LEAD Indonesia 2019, M. Hendryk L. Karosekali.

Agustina Dwi Handayani merupakan salah satu peraih lima besar dalam penyelenggaraan LEAD Indonesia 2018. Saat mengikuti LEAD Indonesia untuk yang pertama kali, Dwi memiliki cita-cita untuk mengurangi angka putus sekolah serta mengurangi persentase pengangguran melalui program School of Life. Dwi juga merupakan pendiri dari Yayasan Indonesia Hijau yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan lingkungan. Menurutnya, yang paling berkesan dalam rangkaian program LEAD Indonesia adalah mendapat tantangan untuk melakukan crowd funding terhadap proyek sosial yang digagasnya.

“Sepanjang mengikuti proses pembekalan dalam LEAD Indonesia 2018, saya merasa sangat terbantu dengan kehadiran para mentor yang andal dalam bidangnya masing-masing. Sehingga, saya makin termotivasi untuk terus melakukan kegiatan sosial yang berfokus pada pendidikan anak,” ungkap Dwi.

“Apalagi para fellows ditantang melakukan penggalangan dana untuk setiap proyek sosial yang digagas. Dengan banyaknya donasi yang masuk, kita dapat menilai apakah program yang digagas tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,“ lanjutnya.

Pendaftaran LEAD Indonesia 2019 dapat dilakukan melalui akun resmi media sosial BCF @bakriecenter (Instagram & Twitter) dan Bakrie Center Foundation (Facebook). Di akhir masa pendaftaran, BCF akan menyeleksi 20 fellows dengan kegiatan Sociopreneurship terbaik untuk mengikuti lokakarya intensif Impact Forum di Jakarta pada November mendatang.

(Hotben)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here