BERTEKUN DALAM DOA

0
1174

Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th

Kolose 4:2-6

 

Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur (ay. 2).

Inilah kewajiban setiap orang, yaitu bertekun dalam doa. “Peliharalah waktu-waktu doamu, tanpa teralihkan oleh urusan lain. Jagalah hatimu supaya tetap melekat pada kewajiban itu, tanpa berbelok atau menjadi surut, bahkan sampai pada kesudahannya:

Orang-orang Kristen harus mempergunakan seluruh kesempatan doa mereka dan memilih saat yang tepat untuk melakukannya, yaitu saat yang bebas dari gangguan hal-hal lain. Mereka juga harus menjaga pikiran supaya terpusat pada kewajiban itu, dan dalam keadaan yang sesuai untuk itu, sambil mengucap syukur, atau dengan ungkapan khidmat untuk mensyukuri belas kasihan yang sudah diterima.

Pengucapan syukur haruslah menjadi bagian dalam setiap doa. Berdoa jugalah untuk kami (ay. 3). Jemaat harus berdoa secara khusus bagi para pelayan Tuhan yang melayani mereka dan selalu mengingat mereka dalam hati saat menghampiri takhta kasih karunia.

Seolah-olah Rasul Paulus berkata, “Jangan lupakan kami saat kalian sedang berdoa bagi diri kalian sendir. Supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, yaitu memberi kami kesempatan untuk memberitakan Injil, di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, atau memberiku kecakapan dan keberanian, dan memampukanku dengan keleluasaan dan kesetiaan, juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Kristus, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan.

Doa

Seorang Ibu pelayan yang melayani di disebuah gereja dinyatakan oleh dokter kemungkinan besar mengidap kanker. Untuk memastikannya, ia harus dibiopsi, yang hasilnya kemudian dikirim untuk dianalisis. Sementara menunggu hasil analisis, ia diliputi ketakutan dan pikiran yang tidak tenang.

Namun, suatu sore, tiba-tiba kegelisahannya seakan sirna. Suatu kesadaran yang begitu dalam dan tak terungkapkan menyadarkannya bahwa apapun hasil yang akan diterimanya nanti, Tuhan tetap akan menjaga suami dan anak-anaknya, serta kebutuhan mereka.

Saat merenungkan semua itu, ia teringat bahwa hari itu adalah hari Rabu malam, saat ibadah rumah tangga di gerejanya. Ia juga sadar bahwa hari itu adalah Rabu malam pertama sejak ia memberitahu sahabat-sahabat di gerejanya mengenai penyakit yang dihadapinya.

Ingatan ini meyakinkan Ibu pelayan yang setia itu bahwa Tuhan telah memberinya kesempatan untuk merasakan jawaban doa yang dipanjatkan sahabat-sahabatnya baginya.

Ternyata, hasil analisis medis menyatakan ia tidak mengidap kanker.

Kisah ini mengungkapkan peringatan yang kita butuhkan sebagai orang Kristen. Perhatian dalam wujud doa seperti dalam bacaan kita hari ini, menyoroti bentuk dukungan yang seharusnya juga kita berikan satu sama lain. Marilah kita mulai berdoa bagi kepentingan orang lain dan lihat apa yang akan Tuhan perbuat bagi mereka.

UNTUK MEMBAWA JEMAAT KEPADA TUHAN
BERDOALAH KEPADA-NYA BAGI MEREKA

#Salam_WOW

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here