Duka Nanggala Duka Kita

0
770

Editorial Media Indonesia

Duka Nanggala Duka Kita

*KABAR yang sangat tidak kita harapkan itu datang juga.* Setelah hilang kontak atau submiss pada Sabtu (21/4), _kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam atau subsunk di kedalaman 850 meter._

*Kepastian bahwa KRI Nanggala-402 tenggelam disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan KSAL Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (24/4).* Pun diumumkan status _KRI Nanggala-402 sebagai on eternal patrol atau istilahnya tugas selamanya tidak kembali lagi._

*Kepastian itu didukung dengan bukti-bukti autentik berupa temuan benda benda yang diyakini bagian dari Nanggala.* _Sebut saja peralatan salat milik awak kapal, busa penahan panas, komponen pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, oli untuk melumasi periskop, dan solar. _

*Penemuan benda-benda itu memang bisa membuat spekulasi tentang nasib KRI Nanggala-402 mulai mendapat jawaban.* _Sayangnya, jawaban yang kita dapat berupa keprihatinan dan kesedihan._ *Kita prihatin, sangat prihatin, karena KRI-402 tenggelam. _Kita sedih, sangat sedih, apalagi setelah Panglima TNI mengumumkan, kemarin, bahwa sebanyak 53 prajurit yang mengawaki kapal itu dipastikan gugur. _*

*Awalnya, kita amat berharap para awak KRI Nanggala-402 dapat ditemukan dan dievakuasi dengan selamat.* Namun, takdir berbicara lain. _Mereka, para prajurit terhebat itu, meninggal dalam tugas mulia mengamankan samudra mengawal NKRI_.

*Rasa hormat setinggi-tingginya kita alamatkan kepada mereka.* Mereka, para awak KRI Nanggala-402, _ialah patriot-patriot sejati._ *Mereka ialah putra-putra terbaik yang pernah dilahirkan dan dimiliki bangsa ini.* _Mereka ialah manusia-manusia istimewa yang tak kenal lelah untuk mendarmabaktikan diri menjaga kedaulatan negara._

*Kita berduka atas tragedi yang menimpa KRI Nanggala-402. _Namun, kita juga bangga, teramat bangga, dengan patriotisme tanpa batas yang ditunjukkan ke-53 awaknya. _*

*Kepada keluarga awak KRI Nanggala-402, kita menyampaikan rasa empati dan duka mendalam.* _Kita ikut merasakan kesedihan yang mereka rasakan._ *Namun, percayalah, pengorbanan para awak kapal tidak akan sia-sia. *

*Cara terbaik untuk menghormati para awak KRI Nanggala-402 ialah segera menemukan dan mengevakuasi mereka.* _Sebagai pelaut, terbaring abadi bersama kapal yang diawaki memang sebuah kehormatan._ *Namun, melepas dan mengebumikan mereka dengan cara dan di tempat terhormat jelas lebih mulia*.

*Karena itu, sangatlah tepat tekad yang ditunjukkan TNI untuk terus mengerahkan segala kekuatan dalam melakukan pencarian.* _Tak lupa, kita berterima kasih kepada institusi-institusi lain, termasuk beberapa negara sahabat, yang membantu proses pencarian._

*Pencarian dan evakuasi KRI Nanggala-402 tak sekadar upaya untuk mendapatkan kepastian.* _Lebih dari itu, ia ialah misi kemanusiaan terhadap manusia-manusia istimewa. _

*Cara terbaik lainnya untuk menghormati para awak KRI Nanggala-402 ialah memastikan tragedi itu tak lagi terjadi.* _Karena itu, investigasi mesti dilakukan nanti._ *Dengan mengetahui penyebabnya, kita bisa mendapatkan pijakan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. *

*Evaluasi menyeluruh terhadap alat utama sistem persenjataan atau alutsista juga menjadi kemestian yang mesti secepatnya dilakukan.* _Harus diakui usia KRI Nanggala-402 sudah sangat tua, sudah lebih dari 40 tahun, yang seharusnya tak dipaksakan lagi untuk beroperasi. _

*Alutsista yang telah renta, tak cuma tak lagi ampuh, tetapi juga menyimpan potensi mematikan bagi awaknya.* _Alutsista-alutsista semacam itu harus selekasnya diremajakan agar kekuatan pertahanan kita benar-benar prima, para prajurit yang mengoperasikannya pun aman dari bahaya. _

*Duka Nanggala-402 ialah duka kita, duka seluruh rakyat Indonesia. _Negara harus memastikan jangan ada lagi duka-duka berikutnya._*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here