Happiness Festival 2020: Mari Selamatkan Bumi mulai dari Diri Sendiri

0
687

Happiness Festival 2020: Mari Selamatkan Bumi mulai dari Diri Sendiri

 

Jakarta, Cendekiawanprotestan.com

 

Tanpa disadari bahwa perubahan iklim (climate change) yang sedang terjadi saat ini merupakan salah satu ancaman terbesar bagi penduduk di Bumi. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana yang terjadi di Indonesia sejak beberapa tahun belakangan ini termasuk dalam kategori bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca karena dampak dari perubahan iklim. Selain bencana alam, permasalahan lain seperti cuaca ekstrem, krisis pangan dan air bersih, hilangnya keanekaragaman hayati, dan runtuhnya ekosistem merupakan imbas dari bahaya perubahan iklim.

Berdasarkan hasil riset lingkungan Lund University, ditemukan bahwa perubahan gaya hidup individu memiliki peran utama dalam mencegah pemanasan iklim mencapai 2 derajat celcius. Jadi, untuk berada pada batas aman, kita harus mencegah suhu rata-rata global naik lebih dari 2 derajat celcius untuk menghindari kerusakan permanen yang berdampak pada lingkungan, ekonomi global, dan kesehatan masyarakat.

Penanganan perubahan iklim yang dimulai dari perubahan gaya hidup diri sendiri menjadi salah satu isu yang selalu diangkat dalam kegiatan Happiness Festival setiap tahunnya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Happiness Festival yang diadakan oleh United in Diversity Foundation (UID) ditahun ketiga ini dilakukan secara daring (online) sebagai bentuk partisipasi dalam pencegahan penyebaran virus corona.

Bertemakan “Indonesia Bahagia Lestari”, Happiness Festival 2020 ingin mengajak masyarakat bersama-sama menciptakan masa depan terbaik bagi Indonesia dengan menjunjung tinggi prinsip kebahagiaan bersama untuk hari ini dan masa depan. Rangkaian kegiatan Happiness Festival dimulai sejak bulan Februari 2020 lalu dan ditutup pada tanggal 22 April 2020. Beragam acara dilakukan dalam Happiness Festival 2020, antara lain nonton bareng film “Semesta” (Island of Faith) yang diproduseri oleh Nicolas Saputra, online community festival oleh Campaign.com untuk membantu Indonesia menjadi lebih baik melalui tantangan online dan ditutup oleh penyelenggaraan 24 Hours SDSN Webinar yang mengambil tema “Gaya Hidup Lestari: Menyelamatkan Bumi dimulai dari Menyelamatkan Diri”.

Penyelenggaraan webinar ini merupakan bentuk partisipasi UID dalam memperingati Hari Bumi dan menjadi salah satu rangkaian acara dari 24 Hour Happiness Webinar SDSN Global yang dilaksanakan oleh 13 SDSN Global Hubs di seluruh dunia. Pembicara yang mengisi sesi dalam webinar ini yaitu Helga Angelina (Founder of Burgreens), Halim Jiang (Rai Institute Center for Fitness Excellence) dan Andien (Penyanyi & Co-Founder Sanggar Jiwa Bertumbuh).

Sebagai seorang public figure & pemerhati kesehatan jiwa, Andien menyebutkan bahwa sering kali kebahagiaan seseorang terhambat karena terperangkap oleh ego yang tumbuh dari masing-masing individu. “Jika kita menjalankan meditasi, melakukan yoga dan merasa diri superior lalu memandang rendah orang lain yang tidak melakukan hal yang sama dengan kita, kita masih belum bahagia. Empati kepada orang lain, mendengar dan menerima orang lain tanpa menghakimi, itu yang diperlukan untuk menumbuhkan rasa kebahagiaan dari dalam diri,” ujar Andien.

Andien juga menambahkan bahwa bahagia adalah saat kita dapat memenuhi semua kebutuhan diri yang tertuang dalam Maslow’s hierarchy of needs atau yang sering disebut sebagai piramida kebahagiaan. Piramida kebahagiaan paling dasar yaitu; kebutuhan fisik akan udara, air, makanan, tempat tinggal, istirahat, pakaian dan reproduksi; ditingkat selanjutnya yaitu kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan perasaan cinta dan memiliki, kebutuhan akan perasaan dihargai dan kebutuhan yang paling akhir adalah kebutuhan akan aktualisasi diri sendiri.

Pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan Bumi dengan menjalani pola makan nabati menjadi perhatian khusus pendiri Burgreens, Helga Angelina. Ia menyebutkan bahwa plant-based diet merupakan salah satu pola hidup sehat yang berdampak besar bagi kelestarian alam. “Saat ini junk food merajai 10 peringkat atas produk terlaris di dunia, yang harus kita lakukan adalah membuat edukasi pasar bahwa apa yang kita makan akan mempengaruhi sistem imun kita. Asupan zat gizi yang seimbang juga dapat menurunkan tingkat stress dan cintai tubuhmu sendiri dengan memilih bahan makanan yang sehat,” jelasnya.

Memiliki tubuh yang sehat dengan jiwa yang sehat dapat meningkatkan kualitas hidup manusia, karena kita dapat membangun hubungan yang sehat dengan alam, manusia dan kerohanian ujar Halim Jiang dari Rai Institute Center for Fitness Excellence. Tiga aspek utama untuk mendapatkan tubuh dan jiwa yang sehat, yaitu melakukan latihan fisik, memenuhi nutrisi yang seimbang dan istirahat yang cukup. “Dulu nenek moyang kita lebih sehat karena harus berburu dulu untuk makan, kalau sekarang gampang sekali, tinggal order dari handphone, makanan langsung datang. Makanya perlu ada latihan fisik dan lakukan sekarang juga, jangan tunggu sampai berpengetahuan luas dulu baru berolahraga,” kata Halim.

Ketiga pembicara sepakat bahwa untuk memiliki tubuh dan jiwa yang sehat tidak perlu mengeluarkan dana yang besar. Penuhi jiwamu dengan pemikiran yang positif, bergerak setiap hari untuk melatih fisik serta ubah pola makan dengan konsumsi sayur dan buah lokal adalah beberapa anjuran yang dapat diterapkan untuk memulai gaya hidup sehat dan membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

Tiga pilihan gaya hidup yang berdampak besar dalam mengurangi jejak karbon seseorang adalah: makan makanan nabati, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan beralih ke moda transportasi massal, serta berbelanja dengan lebih bijak. Sedikit perubahan kecil yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, jika dilakukan oleh banyak orang maka akan membawa perubahan besar untuk dunia.

Jika kita memahami peran masing-masing dalam menjaga kelestarian alam dan mencegah perubahan iklim demi bumi yang lebih baik, maka tanggung jawab untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan (sustainable living) bisa menjadi realita dan dapat kita wujudkan bersama.

(Hotben)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here