Jangan Berputus Asa
Oleh : Pdt. Maarjes Sasela
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. (Ibrani 12:3)
Pada saat ini, hampir tidak ada yang tidak mengenal Nick Vujicic, seorang pria, kelahiran Desember 1982 di Melborne Australia. Ketika lahir tenyata Nick mengalami apa yang disebut dengan tetra Amelia yaitu tanpa anggota tubuh yang terbentuk seutuhnya. Ketika melihat kondisi tubuh Nick tanpa kaki dan tangan awalnya menurut autobiografinya, ibunya menolak untuk melihatnya atau memeluknya ketika perawat memegangnya di depannya, tetapi dia dan suaminya akhirnya menerima kondisi itu dan memahaminya sebagai “rencana Tuhan untuk putra mereka.”
Apakah Nick pernah berputus asa dan hendak mengakhiri hidupnya? Jawabannya pernah. Dalam bukunya Limitless, Nick menulis; Bukan berarti saya tidak pernah mengalami apa yang disebut dengan pergumulan iman, terlebih ketika saya mencapai usia remaja yang sulit, ketika kita semua berupaya mencari tahu posisi kita di dunia – dimana kita bisa membaur dan apa yang bisa kita sumbangkan bagi dunia. Saya berdoa kepada Allah agar saya dapat terbangun dengan tangan dan kaki yang sempurna. Doa itu tidak dijawab. Saya pun menjadi marah dan depresi. Pikiran bunuh diri mendorong saya untuk berusaha mengakhiri hidup, tapi saya seketika berhenti saat menyadari bahwa kematian saya akan membebani orang-orang yang saya kasihi dengan rasa bersalah dan dukacita.
Mungkin saat ini kita memiliki tubuh yang sempurna yang dikaruniakan TUHAN bagi kita. Namun, kita sedang dibelenggu dengan berbagai masalah kehidupan, penyakit, terlilit hutang, tidak punya pekerjaan, merasa tidak dikasihi dan diabaikan oleh orang yang dikasihi, ditinggal pacar karena berpindah lain orang, lalu kita mulai berputus asa. Saya mau berkata, mari kita belajar dari orang seperti Nick, bagaimana ia menemukan hidup yang berarti dari keadaannya sebagai seorang yang tidak memiliki anggota tubuh seperti kita saat ini.
Suatu ketika pada hari-hari dia sedang dipenuhi dengan keputusasaan, salah satu pemikiran yang paling membuat dia tertekan adalah dia berpikir bahwa “tak bakal ada wanita yang mau mencintai seorang pria yang tidak memiliki tangan dan kaki.”
Namun, dalam pengakuannya ia menulis, “Saya benar-benar keliru. Pandangan saya sungguh sempit. Saya lupa bahwa Tuhan kita adalah Allah yang penuh kasih, bijaksana dalam cara-cara yang tak dapat kita pahami.”
Namun, TUHAN menjamah hatinya dan merubah cara berpikirnya tentang dirinya dan masa depannya, ia kemudian menulis, “lambat laun, saya mulai memahami bahwa Allah menempatkan saya di dunia tanpa tubuh lengkap bukan dengan maksud untuk menghukum saya. Sebaliknya, Ia memiliki rencana tersendiri bagi saya, rencana yang luar biasa, rencana yang luar biasa untuk bisa melayani-Nya dengan cara menginspirasi dan membawa orang lain mempraktikkan iman kekristenan mereka.”
Taukah saudara? Pada tanggal 09 Maret 2002, Nick pindah ke California. Pada 2008 di McKinney, Texas, dekat Dallas, ia berjumpa dengan seorang perempuan yang sangat mengasihi TUHAN, berdarah Mexico Jepang bernama Kanae Miyahara. Kemudian mereka menikah pada 12 Februari 2012 dan dikaruniai empat orang anak yang semuanya lahir normal dan bertubuh sempurna. Nick saat ini bersama sang kekasih Kannae dan empat orang buah hatinya, mereka hidup bahagia di California Selatan dan tetap dipakai TUHAN untuk memberi motivasi bagi banyak orang menjadi saksi Kristus di seluruh dunia.
Adakah yang musatahil bagi Allah? Firman TUHAN berkata, “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” (Lukas 1:37). Kebenaran firman TUHAN tidak hanya sampai disitu, Firman TUHAN berkata, Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (Markus 9:23).
Kita semua tahu akhir dari perjumpaan TUHAN seorang ayah yang anaknya dikuasai setan dan menjadi bisu serta kejang-kejang, bahkan sering menyeret anak ini masuk dalam air atau api untuk membunuh anak itu. Kita tahu bahwa anak itu dilepaskan dari kuasa setan yang membuat ia menjadi bisu. Adakah sesuatu yang mustahil bagi TUHAN dan bagi mereka yang percaya kepada-Nya? Tidak ada!
Saudaraku, meskipun masalah yang sedang engkau hadapi sangat berat saat ini, janganlah berputus asa, karena bagi TUHAN dan orang yang percaya kepada-Nya, tidak ada sesuatu yang mustahil. Jikalau TUHUN menghendakinya maka tidak ada yang tidak bisa terjadi. TUHAN Yesus memberkati kita semua, amin!
Salam Sehat
Pdt. Maarjes Sasela.