Langkah Pertama Menuju Penyelesaian Konflik

0
682

Langkah Pertama Menuju Penyelesaian Konflik

Oleh: Pdt. Rick Warren

“Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” (Matius 7:3, 5b)

Salah satu ketrampilan terpenting yang Anda harus pelajari adalah penyelesaian konflik. Kalau tidak, Anda akan mengalami banyak kesedihan, karena kita bukan orang yang sempurna, dan kita mengalami konflik tiap hari dalam hidup kita.

Kalau Anda mau menyelesaikan konflik, Anda harus mengambil langkah pertama. Artinya Anda harus minta bantuan Tuhan, karena tindakan ini membutuhkan nyali untuk mendekati seseorang (yang berkonflik dengan Anda) dan memberitahukan orang itu Anda mau duduk dan menyelesaikannya.

Lalu, Anda jangan mulai percakapan dengan kesalahan orang itu. Anda jangan mulai dengan tuduhan atau bagaimana Anda sudah tersinggung. Anda mulai dengan kesalahan Anda.

Konflik mungkin saja 99,99 persen karena kesalahan orang itu. Tapi Anda dapat selalu mengaku salah. Mungkin Anda bisa mengaku bahwa respon Anda yang salah, bahkan ketika respon itu cuma pembelaan diri. Mungkin Anda bisa mengaku sikap Anda yang salah. Mungkin Anda bisa mengaku cara Anda meninggalkan orang itu ketika bertengkar.

Anda punya kelemahan-kelemahan dalam hidup yang dapat dengan jelas dilihat orang lain kecuali Anda. Kelemahan-kelemahan itu adalah titik-titik buta (blind spots) Anda. Anda punya kelemahan-kelemahan yang Anda tidak pahami. Itulah sebabnya Anda perlu berupaya menyelesaikan konflik dengan rendah hati dan membuka percakapan dengan kesalahan-kesalahan Anda sendiri.

Yesus berkata, “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” (Matius 7:3, 5b)

Ia mengatakan Anda perlu mengaku kesalahan Anda dalam konflik itu terlebih dulu. Balok apakah di mata Anda yang menyebabkan Anda tak melihat situasi dengan jelas? Jangan mulai dengan orang lain itu dan segala cara ia telah menyakiti Anda sampai Anda sudah mengakui bagian Anda dalam konflik itu terlebih dahulu.

Apakah Anda menyebabkan konflik dengan berlaku tak sensitif? Atau mungkin sebaliknya: Anda terlalu sensitif? Apakah Anda kurang menaruh belas kasihan pada orang yang sedang terluka? Apakah Anda terlalu banyak menuntut? Apakah titik-titik buta (blind spots) Anda? Segera setelah Anda memahami dan mengakui kelemahan-kelemahan Anda, Anda akan siap untuk langkah berikutnya dalam menyelesaikan konflik.

Diskusikan

Apa yang membuat kita tidak bisa melihat dosa kita sendiri dengan jelas?

Bagaimana, menurut Anda, Anda mempengaruhi orang yang berkonflik dengan Anda ketika Anda memulai penyelesaian konflik dengan mengaku salah daripada menuduh?

Bagaimana Anda berupaya untuk menyelesaikan konflik dalam hidup Anda? Bagaimana Anda akan mengambil langkah pertama?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here