LEMHANAS Gelar “Jakarta Geopolitical Forum lll 2019: From World Disarray Toward a New Normal”

0
730

 

Jakarta, Cendekiawanprotestan.com

Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas Rl)  menyelenggarakan Jakarta Geopolitical Forum lll/2019: From World Disarray Toward a New Normal dengan mengundang ahli geopolitik dari berbagai belahan dunia di The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta (26/9).

Gubernur Lemhannas Rl, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa JGF merupakan forum intelektual bagi para akademisi, praktisi, dan pemimpin dunia di mana para ahli berbagi ide-ide mereka untuk menciptakan tatanan dunia yang aman, sejahtera, dan beradab.

Ada dua pertanyaan penting yang diangkat dalam forum tersebut yakni “Apa arah geopolitik di masa depan?” serta “Stabilitas dan keseimbangan seperti apa yang bisa dicapai?”

Forum internasional ini mengundang delapan pembicara yang berasal dari lima negara yaitu Perancis, Australia, Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, serta Rusia dengan membahas isu-isu geopolitik dan geoekonomi dan isu-isu keamanan internasional.

Dua tema tersebut diangkat mengingat dunia pada tahun belakangan ini diwarnai oleh interaksi antar bangsa yang semakin dinamis.

Adapun tema dan narasumber yang  dibahas adalah sebagai berikut:

I. Plenary Session 1 : 1. Geopolitics oleh Mr. Chauprade Aymeric, Ph.D. (FRA)

2. Geopolitics oleh Prof. Stephen Smith (AUS)

3. Geo-Economics oleh Ms. Jennifer Huang Bouey, Ph.D. (USA)

4. International Security oleh Prof. Sun Xuefeng, Ph.D. (CHN)

Il. Plenary Session 2 : 1. International Security oleh MajGen (th) Prof. Vladimir Dvorkin, Ph.D.(RUS)

2. Migrant and Refugees, Mr. Christopher Bertossi, Ph.D. (FRA)

3. International Security oleh Mr. Jonah Blank, Ph.D. (USA)

4 Terrorism Issues oleh Mrs. Sidney Jones, M.A. (USA)

Momen ini menjadi langkah Lemhannas RI dalam menjalankan tugasnya yaitu dalam menyelenggarakan pengkajian yang bersifat konsepsional dan strategis mengenai berbagai permasalahan nasional, regional, dan internasional yang diperlukan oleh Presiden, guna menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam kesempatan ini Lemhannas Rl bersama peserta seminar yang terdiri dari pengamat geopolitik, praktisi, politisi, akademisi, perwakilan pemerintah dan korporasi akan dapat mendengarkan bagaimana perspektif para ahli geopolitik internasional dalam meninjau kondisi geopolitik saat ini dari perspektif dan kepentingan masing-masing narasumber yang berasal dari berbagai belahan negara.

Selain itu, akan didapatkan juga gambaran yang utuh, menyeluruh, dan komprehensif tentang dinamika geopolitik terkini, yang nantinya akan bermanfaat dalam membangun keamanan dan kesejahteraan bagi Indonesia secara khusus, dan bagi umat manusia secara umum.

Topik “From World Disarray Toward a New Normal” diangkat dengan mempertimbangkan perkembangan dinamika politik dan internasional yang terjadi kini telah mengubah wajah dunia kedalam blok-blok kekuatan baru yang tidak terlalu terikat pada blok geopolitik klasik. Selain itu, pusat pertumbuhan ekonomi, teknologi, dan peradaban diperkirakan akan bergeser ke kawasan Asia Pasifik. Namun juga diprediksi akan menjadi pusat konflik. Perancis sebagai salah satu pimpinan masyarakat Eropa juga mulai memperkuat kembali kemitraan keamanannya. Demikian juga Rusia telah memperkuat dirinya dan merumuskan strategi hybrid dan cyber warfare. Sementara itu, perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang kini sudah bergeser menjadi perang teknologi pun belum dapat diramalkan kapan akan berakhir.

Satu hal lagi yang mengemuka adalah gerakan terorisme akan semakin merambah ke perkotaan dan gelombang migran diberbagai wilayah masih akan terus mewarnai issu kemanusian. Interaksi antara negara yang semakin kompleks dan rumit tersebut, dikhawatirkan akan memunculkan fenomena saling meniadakan kekuatan antara negara (zero sume game phenomenon).

Atas dinamika yang tengah terjadi tersebut, lingkungan strategis global perlu segera mencari arah dan bentuk kesetimbangan baru. Sesuai dengan hukum alam, dalam kondisi chaotic, seluruh elemen akan mencari jalan untuk tetap survive dan beradaptasi dengan perkembangan lingkungan melalui penciptaan norma-norma baru yang pada akhirnya dapat diterima oleh seluruh pihak dan merupakan kesepakatan baru.

Kepala Biro Humas Settama Lemhannas Rl Brigjen TNI Sugeng Santoso, S.IP.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here