Vaksin Imunoterapi Nusantara Jalan Keluar Bangsa Indonesia Untuk Bangkit.
Penulis : Jeannie Latumahina
Rabu, 14 Juli 2021
Yang sedang dihadapi bangsa dan negara Indonesia lebih dari permasalahan virus… Tetapi dampaknya dimana kepentingan global menggunakan tangan tangan lokal untuk tetap menjadikan negara Indonesia sebagai bangsa jajahannya.
Oleh sebab itu saya tidak heran dengan banyaknya hambatan yang dihadapi Dr. Terawan dkk dalam upayanya menyelesaikan adanya Vaksin Dendritik Nusantara yang sudah mencapai Uji Klinis Tahap II…
Sungguh bersyukur dalam hal ini bahwa pemerintah melalui TNI segera mengambil alih proyek Vaksin Nusantara untuk mengakhiri polemik antara Tim Dr Terawan dengan BPOM.
Tentu saja TNI tidak mungkin bersikap demikian jika tanpa kajian lebih dulu terkait fungsi TNI adalah menjaga Keselamatan dan Pertahanan Negara Indonesia.
Sekarang Uji klinis II akhirnya telah mendapatkan persetujuan DPR untuk dilanjutkan, sehingga dalam hal ini sudah tidak lagi menjadi tanggung jawab BPOM.
Tentunya masyarakat Indonesia menunggu kelanjutan Uji Klinis ke tahap berikutnya sehingga dengan demikian semua langkah menuju vaksin *Imunoterapi Nusantara* bisa segera memberikan manfaat bagi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk diketahui
Vaksin yang sekarang ini semua diperoleh oleh negara dari industri vaksin milik kelompok globalis…
Mau merk apapun semua masih satu group dari industri farmasi globalis.
Ini bisa kita hentikan setelah vaksin Imunoterapi Nusantara selesai dibuat.
Karena inilah alasan mengapa TNI mengambil alih proyek vaksin Imunoterapi Nusantara… Artinya sebagai alat pertahanan negara.
Kita tidak bisa serta Merta menolak program vaksinasi dari WHO kalau kita tidak memiliki program vaksin.
Nasibnya bisa seperti negara yang berani menolak program vaksinasi dari WHO…
Contoh terdekat nasib presiden Haiti. Karena itu Indonesia harus bermain cantik dan pasti.
Silahkan membuka berita negara mana saja yang menolak program vaksinasi anjuran WHO.
Ini tentu saja bisa disanggah sebagai cucokmulogi walau sebenarnya tidak ada yang kebetulan, terlebih bila menyangkut kepentingan nasional.
Semua harus dihitung dengan sangat cermat dan penuh kehati-hatian.
Sebenarnya akan kemanakah muara daripada vaksinasi dalam menghadapi pandemi virus Covid-19.
Mungkin perlu kita melihat juga pada pernyataan IMF mengenai biaya yang dibutuhkan untuk recovery akibat pandemi virus Covid-19. Yaitu sebesar 718 T (Tujuh Ratus Delapan Belas Trilyun).
Angka yang sangat fantastis, terlebih jika harus ditanggung oleh negara miskin dan negara berkembang.
Dalam hal ini tentu kita sangat berharap kepada keberhasilan Mentri Sri Mulyani dalam menjaga stabilitas ekonomi negara Indonesia.
Tentu sangat berat dan banyak yang harus dikerjakan terlebih pertemuan negara G20 rencananya menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan G20.
Kita berharap agar Bank Dunia dan IMF dapat memberikan solusi yang lebih baik untuk seluruh negara anggota Pertemuan G20.
Semoga dengan demikian menjadi harapan Perlahan Pasti Kita Menang untuk bangsa dan negara Indonesia.
Dengan suksesnya proyek vaksin Imunoterapi Nusantara tentunya kita berharap keuangan negara akan tidak lagi terbebani lebih berat.
Percayalah dengan kemampuan bangsa Indonesia
Jakarta 14 Juli 2021