Bantuan Kemanusiaan untuk Anak dan Keluarga Pengungsi Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Lembata

0
486

 

Bantuan Kemanusiaan untuk Anak dan Keluarga Pengungsi
Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Lembata

Kota Lewoleba, Cendekiawanprotestan.com

Sejak Minggu (29/11), ribuan masyarakat di Kabupaten Lembata, NTT, terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok. Berdasarkan kaji cepat kebutuhan (Rapid Need Assessment/RNA) yang dilakukan tim tanggap darurat Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), diketahui bahwa ada sekitar 17.293 orang, termasuk anak-anak, atau 4.808 keluarga dari 26 desa di Lembata yang terdampak erupsi ini.

Menindaklanjuti hal tersebut, Plan Indonesia sebagai organisasi yang memperjuangkan perlindungan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan, bergerak menyalurkan bantuan untuk memastikan pendampingan dan pemenuhan hak anak di situasi bencana ini. Kabupaten Lembata merupakan salah satu wilayah kerja Plan Indonesia di NTT sejak 2006. Sebanyak 9.953 anak dampingan Plan Indonesia berusia 0 sampai 18 tahun yang berasal dari keluarga termarjinalkan, tinggal di wilayah tersebut. Sebagian dari mereka pun terdampak erupsi Gunung Ili Lewotolok dan terpaksa mengungsi sejak Minggu lalu.

Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia, berharap agar bantuan dari Plan Indonesia dapat meringankan beban anak-anak dan keluarga yang terdampak.

“Plan Indonesia berada bersama anak-anak dan keluarga terdampak di Lembata. Kami akan berusaha membantu agar mereka, khususnya anak-anak, tetap mendapatkan hak-hak mereka, termasuk pendidikan yang layak selama di pengungsian, perlindungan anak dan manajemen kebersihan menstruasi. Tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan di tengah pandemik COVID-19 ini,” tegas Dini.

Beragam jenis bantuan dibutuhkan untuk mengurangi risiko yang mengancam kesehatan, keselamatan anak dan keluarganya di pengungsian. Di antaranya, risiko penyakit menular, pelecehan seksual, kekerasan, maupun berkurangnya akses terhadap pendidikan karena kondisi yang tidak kondusif.

Riska (16 tahun), seorang anak perempuan dampingan Plan Indonesia yang terdampak erupsi, menyuarakan hal-hal yang dibutuhkan oleh anak-anak di pengungsian. Misalnya, bantuan psikososial bagi anak untuk melewati trauma paska erupsi, ruang aktivitas ramah anak, juga tempat pengungsian yang bersih.

“Saya berharap bisa mendapat tempat pengungsian yang bersih dan aman untuk anak-anak sehingga kami dapat tinggal sementara dengan nyaman dan fokus belajar. Saat ini, kami sedang menghadapi ujian online. Saya berharap bisa tetap mengikuti ujian ini dengan baik,” ujar Riska saat ditemui di salah satu titik pengungsian di kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT, Kamis (3/12).

Untuk membantu anak-anak yang terdampak seperti Riska dan keluarganya, Plan Indonesia bergerak memberikan bantuan dalam tiga hal, yaitu perlindungan anak, akses terhadap air bersih, sanitasi, dan higiene (WASH), juga bantuan pendidikan. Bantuan ini akan diberikan dalam beberapa bentuk, termasuk penyaluran alat pembelajaran dan peralatan higiene menstruasi. Selain itu, Plan Indonesia juga mendirikan ruang ramah anak dan menyalurkan bantuan psikososial kepada anak-anak, sekaligus memberikan pelatihan ulang (refreshment) kepada guru-guru binaan terkait pendidikan yang layak dalam situasi darurat. (***)

Sekilas tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)

Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Plan Indonesia mengimplementasikan aktivitasnya melalui empat program, yaitu Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan dan Agensi Remaja, Ketenagkejaan dan Kewirausahaan Kaum Muda, serta Kesiapsiagaan Bencana dan Respons Kemanusiaan. Kami bekerja di 7 provinsi, termasuk di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan target untuk memberdayakan 1 juta anak perempuan. Selain itu, Plan Indonesia juga membina 36 ribu anak perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur. Informasi lebih lanjut: https://plan-international.or.id

Sekilas tentang Plan International

Plan International adalah organisasi pengembangan masyarakat dan kemanusiaan internasional yang berfokus pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan anak perempuan. Kami memperjuangkan sebuah dunia yang adil untuk pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan, bekerja bersama anak, kaum muda, masyarakat dan mitra. Plan International bekerja bersama anak-anak, kaum muda dan masyarakat untuk mengatasi akar masalah diskriminasi terhadap perempuan, ekslusi dan kerentanan. Dengan capaian, pengalaman dan pengetahuan, Plan International mendorong perubahan dalam praktek dan kebijakan tingkat lokal, nasional dan global.

Plan International tidak berafiliasi dengan agama, organisasi politik atau pemerintahan tertentu. Lebih dari 80 tahun, Plan International membangun kemitraan yang kuat untuk hak anak. Saat ini kami bekerja di lebih dari 70 negara. Informasi lebih lanjut: https://plan-international.org

(Hotben)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here