Kementerian PPN/Bappenas Akan Mewujudkan Program Zero Extreme Poverty

0
563

*Kementerian PPN/Bappenas Akan Mewujudkan Program Zero Extreme Poverty*

 

Jakarta, Cendekiawanprotestan.com

 

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menyebut rencana kerja Pemerintah Indonesia untuk target persentase kemiskinan pada tahun 2030 berada level di nol persen. Hal ini diungkapkan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sebagai tindak lanjut hasil Rapat Terbatas bersama Presiden Joko Widodo yang membahas _Zero Extreme Poverty_.

Turut hadir dalam rapat yang membahas kemiskinan di Kantor Kementerian PPN/Bappenas adalah Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Sosial Juliari Batubara, Staff Khusus Presiden Arif Budimanta dan Dini Purwono, perwakilan dari Kementerian/Lembaga seperti Kementerian PMK, Kemendes, Kemendagri, BPS, serta Kementerian lain.

Dalam rapat pembahasan kemiskinan ini, dibahas target realisitis yang ingin dicapai Pemerintah Indonesia, yakni menurunkan tingkat kemiskinan ke angka 3.3% dengan kemiskinan ekstrim mencapai 1% sampai tahun 2024 mendatang.

“Tingkat kemiskinan dapat ditekan mencapai 3.3% dengan kemiskinan ekstrim 1% sampai tahun 2024 mendatang dengan syarat, integrasi PKH-PIP, bantuan pangan, dan KIP kuliah, serta Akurasi Target (AT) 90% dilakukan bertahap (dimulai 60% tahun 2021, menjadi 90% tahun 2024),” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, pada hari Rabu (11/03/2020) di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta.

Selain itu, Menteri Suharso Monoarfa juga akan menggunakan pendekatan graduasi untuk menuju _Zero Extreme Poverty_ . Pendekatan graduasi yang dimaksud adalah menekankan dukungan dalam hal pendampingan dan pelatihan, manajemen bisnis dan keterampilan teknis kepada masyarakat luas.

“Pemerintah akan memberikan pendampingan, pelatihan, manajemen bisnis dan keterampilan teknis kepada masyarakat seperti transfer aset, akses kepemilkan pekerjaan, dukungan kemasyarakatan serta layanan finansial agar terjadi peningkatan pendapatan dari kelompok miskin dan rentan agar mampu menjadi kelompok kelas menengah yang tangguh,” kata Menteri yang juga Ketum PPP ini.

“Sebagai strategi peningkatan pendapatan ini, diperlukan rangkaian pendekatan bersifat multidimensi dan komprehensif sehingga kelompok miskin dan rentan dapat mencapai kriteria graduasi secara sosial dan ekonomi,” tambah Menteri Suharso.

Oleh karena itu, selaras dengan rencana kerja Pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan extreme, Kementerian PPN/Bappenas akan saling bahu-membahu bersama Kementerian/Lembaga lain untuk merealisasikan target Pemerintah.

Rabu 11 Maret 2020
Tim Komunikasi Publik
Kementerian PPN/Bappenas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here