Vinyl #20DetikCuciCorona Diserahkan, Agar Masyarakat Tak Terabaikan

0
549
Prof. Drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., Ph.D. (Ketua Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19)

 

 

Vinyl #20DetikCuciCorona Diserahkan, Agar Masyarakat Tak Terabaikan

 

“Terima kasih donasi lagunya, sudah bikin si mbah senang cuci tangan. Mbah serahkan vinyl #20DetikCuciCorona ini supaya perjuangan bisa diteruskan. Semoga virusnya cepat hilang. Ayo nyabun!” ujar Mbah Budi, seorang nenek berambut panjang, yang merupakan bagian dari gerakan #20DetikCuciCorona dalam Press Conference “Piringan Hitam Diserahkan, Agar Masyarakat Tak Terabaikan”di Jakarta (2/12).

 

Jakarta, Gramediapost.com

 

Sejak awal Pandemi, Gerakan #20DetikCuciCorona mengajak musisi Indonesia untuk mendonasikan lagu berdurasi 20 detik untuk menemani masyarakat cuci tangan tanpa berhitung guna mencegah penularan virus Covid-19.

70 lagu hasil karya mereka dikumpulkan dalam playlist di beberapa platform digital dan diputar masyarakat.

Bulan ini (Desember 2020) seluruh karya kemudian dikonversi ke dalam piringan hitam (vinyl) yang diserahkan secara simbolis kepada Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19, para tokoh budaya seperti Rhoma Irama dan beberapa museum di Indonesia, dalam Press Conference yang diselenggarakan secara online melalui platform Zoom pada Rabu, 2 Desember 2020. Hal ini bertujuan agar niat baik dari anak bangsa untuk mengedukasi publik secara sederhana dan menyenangkan ini, dapat diteruskan.

Gerakan ini memilih menyampaikan pesan kepada masyarakat Indonesia lewat musik karena tujuannya menjadi lebih tersampaikan.

“Salah satu cara mengedukasi masyarakat Indonesia adalah dengan menyentuh rasa mereka. Salah satunya lewat musik,” ujar Dhani Hargo, salah satu inisiator gerakan #20DetikCuciCorona dalam Press Conference “Piringan Hitam Diserahkan, Agar Masyarakat Tak Terabaikan”, Rabu (2/12).

Menurutnya, komunikasi lewat musik lebih efektif untuk masyarakat Indonesia. Komunikasi lewat musik membuat pesan-pesan rumit menjadi lebih sederhana, membumi dan menyenangkan.

Hal ini pun dibenarkan oleh perwakilan dari Irama Nusantara, Renovan Reza. Dia mengatakan bahwa musik pasti ada di mana-mana. Musik merupakan media paling efektif untuk sosialisasi kepada masyarakat karena bisa menyentuh semua lapisan masyarakat.

Selanjutnya, Hargo juga menjelaskan, untuk mengenang kontribusi para musisi dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam gerakan #20DetikCuciCorona, seluruh donasi lagu dikonversi ke dalam piringan hitam (vinyl) agar terjaga lebih dari 100 tahun. Penyimpanan dan pengarsipan karya menjadi penting, mengingat situasi pandemi bisa berulang dalam jangka waktu tertentu. Sehingga bisa menjadi pembelajaran di masa depan.

Yang menarik, seluruh rangkaian kampanye sosial yang dijalankan sejak April lalu ini dilakukan secara kolaboratif. Arya Gumilar, salah satu inisator gerakan #20DetikCuciCorona menjelaskan gerakan ini murni berangkat dari semangat gotong royong yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.

“Gerakan ini turut dibantu oleh musisi Tanah Air, komunitas-komunitas daerah, dapat megatron gratis dari pengusaha daerah, video yang direkam supir truk, logo gerakan yang dibuatkan oleh pengusaha seprai, Mbah Budi, sampai produksi vinyl disponsori oleh SAC Indonesia dan BAYK, dan bahkan cetak covernya digratiskan oleh Sribu printing,” jelas Arya Gumilar.

Untuk diketahui, Konferensi Pers ini turut dihadiri oleh Prof. Drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Irama Nusantara.

“Terima kasih telah diberi kepercayaan [untuk meneruskan semangat perjuangan dari Gerakan #20DetikCuciCorona]. Semoga seluruh masyarakat yang memang sering mendengarkan musik dan lagu menjadi lebih mudah untuk memahami dan mempraktikkan cara cuci tangan dengan baik sehingga dapat terhindar dari virus corona,” tutup Prof. Drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

Tentang #20DetikCuciCorona

Gerakan #20DetikCuciCorona muncul sebagai respon atas kepanikan masyarakat di awal pandemi: berebut hand sanitizer, cairan disinfektan, hingga menimbun masker. Padahal langkah paling dasar dan mudah yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah penularan adalah cuci tangan minimal 20 detik dengan sabun.

Juga, karena istilah lockdown, physical distancing, flattening the curve yang beredar menambah kebingungan masyarakat. Kampanye sosial ini mencoba melakukan pendekatan komunikasi dengan pesan yang lebih sederhana, mengajak publik untuk “ayo nyabun” dan melibatkan karya-karya musik – sebagai bahasa yang universal.

Gerakan #20DetikCuciCorona telah merancang serangkaian aktivitas kampanye sejak April silam. Dengan menggandeng partisipasi sejumlah musisi secara pro bono, gerakan ini membuat sebuah playlist di beberapa platform digital dan media sosial yang memuat lagu-lagu berdurasi 20 detik untuk temani masyarakat cuci tangan tanpa berhitung. Gerakan ini pun mendapat respon positif dari berbagai kalangan termasuk para Musisi Tanah Air yang ikut berpartisipasi.

Playlist 20 Detik Cuci Corona sukses dimanfaatkan masyarakat untuk mengedukasi serta menemani mereka cuci tangan melawan corona dan sudah diperdengarkan di beberapa fasilitas umum yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Di antaranya, telah diputar di pasar-pasar tradisional, seperti Pasar di Pacitan dan Wonogiri. Playlist 20 Detik Cuci Corona juga digunakan oleh mobil sosialisasi di Jogja, dive center di Alor Kecil, pertokoan di Riau, Boyolali, Makassar, Jakarta, Kantor Pos di Maluku, dan Pos Jaga Militer di Papua, serta mendapat perhatian dari 4 media TV nasional, puluhan media online dari Aceh sampai Papua, hingga masuk laporan khusus majalah nasional.

***

List Musisi #20DetikCuciCorona

SIDE A

Ambil Sabun – Jason Ranti
20 Detik Saja – Wahyu Aves
20 Detik – Sarah Saputri
Aku Ingin Pandemi Ini Berakhir – Riant Daffa
Aku, Kamu & Corona – Candra Adinugroho
Aman di Rumah – Irfan Querock
Awas – Ragil Mangkubumi
Bapak Pucung – Prigel Anjarwening & Toying Harwulan
Basuh – B.G Berkawan
Bers(c)uci – Jees
Bersih Tanganmu Sehat Badanmu – Cliff 80s
Bersih-Bersih Setelah Pergi Biar Sehat Terus Bareng Family – Junior Soemantri
Biar Dunia Happy Lagi – Lost in Billiton
Biar Fotogenik – Lanlan Strangers
Budaya Alami – Yella sky & King Masmus
Cegah – Raka Wisastra
Cinta Adalah – Andy ‘/rif’
Cinta yang Baru – Nicho Benito ‘Vintonic’
Cuci Bersih – DIAA
Cuci Cuci Tangan – Gihon Lohanda
Cuci Dengan Benar – Arsya kamila Fauzia
Cuci Mati – Jees
Cuci Segera – Ardika Bp
Cuci Tangan Yuk – Rouromano
Cuci Tangan – Tn. Robertus
Cuci Tangan – Yosua Natanael
Cuci Tanganmu – Aritomo Polyester Embassy
Di Rumah Aja – Lilik ‘Shaggy Dog’
Di rumah sajalah – Apoet
Fight – Teddy ‘/rif’
Hantu – Tria ‘The Changcuters’
Hasbunallah Wa Nikmal Wakil – Khoirul Anwar

SIDE B

Oi Ayo Nyabun! – Dream Society
I won’t let you – Zefanya Siahaan Caccia
Ingin Kau Datang – Robi Navicula
Itu penting – Habel
Jangan Bandel – thedyingsirens
Kangen Pacar – Eunoia
Lawan Corona – ElPacitano
Lewat Layar Kaca – Nehemia Nosevy
Little Mischieovus – Elda ‘Stars and Rabit’
Main Hati – Dedy ‘Andra and The Backbone’
Mari Melangkah – Nath The Lions
Mariam Blek – Ahmed
Mars Cuci Tangan – Otig Pakis & Dewi Pakis
Melankolis – Sylviana
Meneng,Hening,Renung – Nova Ruth
Musim Gembira – Later Just Find
Pangpangan di Rumah Aja – Richie & Radja
Pembatasan Kangen Berskala Besar – Windra Anyep
Pertanda – Jefri Bagus
Racun Corona – Alda ‘The Changcutters’
Rek Ayo Rek – Herlina Savitri
Romansa Lantai Dansa – Diskopantera
Sampai Bersih – Nadi
Segera Berlalu – Jemala
Selalu Rajin Cuci Tangan – Sunsetkilla
Sesering Mungkin – Fikridzul
Stay Hope and Pray – Hello Gugun
Steril – Roket
Tak Perlu Menunggu Esok untuk Berarti – Zakk ARK
Tenang – Terang – Menang!- Havinhell
Tenang – Gabriel Mayo & Ruth Priscilla
Teror Wabah – The Samsul Hadi
Tetap Tenang – John Bleski
The Timeless Death – Wildan Bestie
Tidak Menyerah – Adi Suthami
Virus Nakal – JRL

***

(Hotben)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here