Oleh: Mangontang Simanjuntak
Banyak diantara kenalan yang pesimis perihal pencalonan saya menjadi Caleg DPR-RI, tetapi saya katakan dengan sangat tegas banyak yang malah sangat optimis bahwa saya harus diperjuangkan, setidaknya itu bisa saya rasakan langsung, karena untuk ukuranku banyak yang sumbang baik materi, maupun tenaga, bahkan petani-petani yang rela untuk bergerak dari “door to dorrrrr”. Atas alasan ini, maka:
Bagi kami, ini adalah “Perang Perjuangan” Tembak atau ditembak. Hukumnya adalah sah untuk merubah paradigma, -jika politik yang telah berlalu tidak baik, maka saatnya kita perbaiki- saya berpandangan dari sudut keyakinan politik, saya tidak lemah, karena ukuran-ukuran saya di politik bukanlah UANG.
Mari kita ciptakan tiupan angin, yang bisa dirasakan setiap orang, walau “mengalir dari medium ruang hampa” ada kehadiran dalam rasa, ada perasaan yang sama dalam kebersamaan tujuan.
Kami memahami, politik itu lahir dari tujuannya, maka ia akan mengalir dan hidup terus, keberadaan poltik kami adalah karena perjalanan yang cukup panjang, sama sekali bukan karena mempertahankan profesi atau Status qou. Jiwa pergerakan bersama ini, akan menggelembungkan pergerakan dari waktu ke waktu, karena ia ada konsisten dijalannya.
Politik itu adalah, sebuah garis tak terputus mengikuti jaman. Peradaban, teknologi, dan pola kehidupan berubah sesuai kemajuan, begitu juga politik akan tetap bersamanya. Karenanya kawalan terhadap perubahan ini harus tetap ada, yang tujuannya perlindungan terhadap ketakadilan perubahan itu.
Pengalaman kecil kami, saya dibesarkan dari keluarga petani miskin. Saya ingat betul, setiap kami masak nasi, kami harus campur dengan singkong, beras jaman itu masih barang langka, kemudian masuk SD, tertanam dalam diriku, pengalaman ketua kelas di SD selama 6 tahun, kemudian SMP, SMA, saya tidak pernah melakukan hal yang lebih untuk meraih cita-cita, biasa saja normal seperti teman-teman lainnya. Selepas SMA saya bernasib baik, Lolos Tanpa testing ke IPB, disinipun saya biasa saja. Saya adalah seorang penghayal dari semenjak kecil, dan banyak baca buku filsafat sewaktu kuliah. Sampai hari ini, saya sudah memiliki 2 orang anak, dengan perjalanan yang begitu panjang dan serba biasa saja, saya merasa saya tetap berada dijalur angan-angan kecilku (Bintang kecil).
Pada saat saya berumur 6 tahun, ada abang sepupuku lulus IPB dan kerja di perkebunan bernama Robert Simanjuntak. Saya melihatnya begitu hebat sewaktu pulang kampung. Dari situ, angan-anganku itu adalah menjadi menteri pertanian, dan itu tertanam terus menerus di angan-anganku. Saya merasa setiap keluarga itu, harus ada contoh sukses setidaknya menumbuhkan imajinasi bagi anggota keluarga lainnya.
Saya masih tetap berada di angan-angan itu, dan sepertinya angan-angan itu menuntunku hingga hari ini. Seperti kata Bungkarno : bercita-citalah setinggi langit, kalaupun tak sampai setidaknya di Komisi IV DPRRI.
Saya menganut “Hukum keseimbangan” saya mempelajari detil hukum Newton, begitu juga biografinya, saya tidak pernah membenci orang secara membabi buta, begitu juga menyayangi.
Hidup adalah tentang harmonisasi, ada kuadran yang harus dipilih.
Dari sini, saya menuliskannya untuk kita semua.
“Salam sahabat perjuangan”
8.Mangontang Simanjuntak, SP.
caleg DPR-RI dapil Sumut-II PDI Perjuangan