Masa Depan Makanan

0
1094

Jakarta, Cendekiawanprotestan.com

 

• Populasi dunia meningkat lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan kita dalam menghasilkan makanan yang cukup bagi semua orang
• Sebagai pelopor dalam mencapai potensi tak terbatas dari asam amino, salah satu cara yang dilakukan Ajinomoto Co., Inc. (“Ajinomoto Co.”) untuk menangani krisis makanan ini adalah dengan mencari penggunaan sumber asam amino baru
• Berdasarkan protokol Natural Capital Coalition, kami telah membandingkan dampak sumber pangan tradisional yang layak konsumsi untuk menghasilkan produk asam amino dengan penggunaan sumber organik alternatif
• Tindakan ini hanyalah satu contoh dari dedikasi Ajinomoto Co. untuk membantu agar semua orang di dunia dapat makan sehat dan hidup sehat di masa depan
Makanan Juga Turut Berkembang!
Cara manusia makan telah banyak berubah seiring perkembangan sejarah. Beberapa perubahan tersebut terlihat jelas, misalnya mamut wol bukan lagi sekadar pilihan makan malam, namun beberapa perubahan ini sangat mengejutkan. Contohnya, haver. Haver sekarang ini benar-benar dianggap sebagai makanan standar, baik dimakan sebagai oatmeal atau sereal untuk sarapan maupun dibuat menjadi camilan seperti biskuit.

Namun faktanya, selama beberapa abad haver dianggap sebagai rumput liar. Terhitung sejak tahun 1755, kamus mendefinisikan haver sebagai “tumbuhan yang dimakan oleh orang Skotlandia, namun di Inggris hanya cocok sebagai pakan kuda”. (Tentang hal ini, dengan penuh canda orang Skotlandia menjawab, “Itulah sebabnya Inggris memiliki kuda yang bagus, dan Skotlandia memiliki orang yang sehat!”)
Bahkan sekarang ini, sejumlah tanaman dan hewan dianggap sebagai makanan di bagian dunia tertentu, namun tidak di bagian dunia lainnya. Bahkan untuk makanan umum, seperti anggur, terdapat bagian tanaman yang dimakan dan dinikmati hanya di kawasan tertentu. Misalnya, daun anggur, yang menjadi hidangan tradisional di Yunani dan Turki, namun dibuang di sebagian besar negara lainnya.

Krisis Makanan Akhir-Akhir Ini
Seperti yang dibahas dalam buletin pertama seri ini, populasi dunia meningkat pesat melebihi ketersediaan makanan. Berdasarkan statistik terbaru, yang diterbitkan oleh PBB tahun 2017, populasi dunia saat ini berjumlah sekitar 7,6 miliar, dan diperkirakan akan mencapai 9,8 miliar pada tahun 2050.

■ Populasi Dunia Semakin Meningkat
(populasi: jutaan)

Dibuat berdasarkan data dari World Population Prospects

■ Secara Global Jumlah Lahan Pertanian Tidak Mengalami Peningkatan
(Lahan pertanian: jutaan ha)

Dibuat berdasarkan Database Statistik (FAO)

Untuk dapat memberi makan orang sebanyak ini, produksi makanan harus meningkat sekitar 60% dari angka pada tahun 2005-2007. Namun kenyataannya jumlah lahan pertanian subur yang tersedia di seluruh dunia tidak mengalami peningkatan, dan diperkirakan akan berkurang di masa depan. Alasan utama terjadinya hal ini adalah karena berkurangnya kualitas tanah, lahan pertanian yang mulai ditinggalkan, dan perubahan iklim.
Oleh sebab itu, berbagai organisasi internasional seperti PBB telah menganggap krisis makanan sebagai masalah penting yang harus kita dihadapi.

Kita Dapat Mengembangkan Makanan Lebih Jauh Lagi!
Sebagai perusahaan makanan dan AminoScience yang memberikan dampak global, Ajinomoto Co. Merasakan tanggung jawab besar untuk menjadi bagian dari solusi masalah krisis makanan. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Buletin 1, salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui penggunaan dan penggunaan kembali sumber daya alam dengan cermat.
Kami berusaha menekan pemborosan seminimal mungkin dengan mempertimbangkan setiap produk pelengkap yang dibuat di pabrik kami sebagai bahan sumber potensial untuk produk lain. Misalnya, produk unggulan kami, bumbu umami, dibuat menggunakan asam amino yang difermentasikan dari molase gula tebu, tepung jagung, dan tepung singkong. Produk pelengkap dari proses ini selanjutnya akan dikembalikan secara langsung ke ladang tanaman sebagai pupuk untuk mempertahankan siklus biologis yang sehat dan menghilangkan pemborosan.
■ Manajemen Sumber Daya Siklus Biologis

Selain itu, kami menyelidiki secara menyeluruh tentang potensi untuk menghasilkan asam amino dari sumber organik alternatif. Di satu sisi, logika tentang hal ini cukup jelas. Jika, misalnya, asam amino dihasilkan dari singkong (seperti di Thailand), maka singkong akan akan habis. Namun jika kita dapat menghasilkan asam amino dari sumber organik yang tidak umum dimakan, kita pun dapat memastikan ketersediaan singkong!

■ Dampak Positif Terhadap Ketersediaan Makanan

Sumber organik alternatif untuk asam amino mudah ditemukan. Sebagian besar adalah bagian tanaman yang dibuang, seperti jerami dan ampas tebu. Dari sudut pandang ilmiah, melalui proses teknologi konversi dari biomassa menjadi gula dan fermentasi, tidak terlalu sulit untuk menghasilkan asam amino dari bahan sumber organik alternatif ini. Namun tentu saja, untuk melakukan proses ini pada skala besar, diperlukan penelitian, analisis, dan evaluasi investasi lebih lanjut.

Bagaimana Cara Mengukur Dampak dari Upaya Kita?

Pada Forum Dunia tentang Sumber Daya Alam, yang diselenggarakan di London tanggal 27 November 2017, Ajinomoto Co. menjadi perusahaan Jepang pertama yang secara umum sejalan dengan konsep “Protokol Natural Capital Coalition”, dan mengumumkan penilaian sumber daya alam berdasarkan konsep tersebut. Metodologi menyeluruh ini membantu organisasi mengukur dampak dan ketergantungan pada sumber daya lokal, yang juga akan membantu pengalokasian anggaran dan pengambilan keputusan oleh Litbang.
Bagaimana Jika…? Mengukur Dampak Penggunaan Sumber Organik Alternatif
Mengukur dampak perubahan besar dalam proses produksi, baik secara lingkungan maupun ekonomi, adalah tantangan yang sangat sulit. Pengukuran ini lebih dari sekadar pengukuran biaya mesin dan penggunaan sumber daya alam. Pengukuran ini juga menghasilkan beberapa pertanyaan sangat mendalam. Misalnya, berapa nilai satu liter air bersih? Jawabannya akan sangat berbeda di hutan hujan atau di padang pasir.

Setiap area produksi harus dipertimbangkan secara terpisah. Faktor yang harus dipertimbangkan juga beragam, mulai dari cuaca hingga kebijakan pemerintah setempat.
Ajinomoto Co. menjalankan analisis menyeluruh tentang hipotesis dampak perubahan operasi produksi kami di Thailand dari menggunakan singkong menjadi jerami sebagai sumber produksi asam amino. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir dari setiap sudut pandang, penggunaan jerami memiliki dampak yang sangat positif. Terutama, “dampak air” dari produksi akan berkurang sekitar hampir 75%, dan area lahan yang diperlukan untuk bahan baku akan berkurang dari 30.000 hektare lebih menjadi nol! Bahkan secara finansial, biaya yang diperlukan oleh bisnis dan komunitas lokal dapat berkurang secara signifikan.

■ Dampak Positif Penggunaan Jerami Terhadap Lingkungan

Apa Saja yang Menanti di Masa Depan?
Perubahan dalam skala ini tentu bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan dengan mudah. Kemungkinan besar akan dilakukan banyak penelitian tambahan di bidang ini oleh Ajinomoto Co. dan organisasi lain untuk menentukan jika dan bila bahan sumber produk makanan harus diubah. Namun trennya sudah jelas, dan manfaat perubahan tersebut juga akan semakin nyata.

Komitmen kami pada bumi ini dan penghuninya tidak hanya mencakup bulan ini atau tahun ini. Untuk memenuhi misi kami sebagai perusahaan, kita harus melihat beberapa dekade ke depan agar dapat membuat keputusan paling cerdas yang dapat diambil di masa sekarang. Cita-cita kami adalah mempersiapkan diri sepenuhnya dalam mengambil langkah-langkah penting yang diperlukan untuk kepentingan bumi bila waktunya tiba. Dan kami akan terus mencari secara menyeluruh pendekatan baru untuk melestarikan dan melindungi sumber daya penting planet kita bagi semua generasi di masa depan.

Tentang Ajinomoto Co., Inc

Ajinomoto Group adalah pemimpin global di bidang asam amino berkat teknologi biosains dan bahan kimia halus yang canggih. Produknya mencakup berbagai bidang seperti bumbu, makanan olahan, minuman, asam amino, obat, dan bahan kimia.
Sejak menemukan “umami” (rasa dasar kelima, yang terbuat dari asam glutamat, jenis asam amino) tahun 1908, kami telah mencari kemungkinan asam amino secara ilmiah dan mendukung hidup sehat masyarakat di seluruh dunia. Berdasarkan moto perusahaan “Eat Well, Live Well”, kami menargetkan pertumbuhan lebih lanjut dan kontribusi yang berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat melalui penciptaan nilai dengan komunitas dan masyarakat.
Ajinomoto Group memiliki kantor di 35 negara dan kawasan, serta menjual produk di lebih dari 130 negara dan kawasan. Penjualannya mencapai 1,1502 triliun yen (10,3 miliar dolar AS) pada tahun fiskal 2017. Untuk mengetahui selengkapnya, kunjungi https://www.ajinomoto.com/.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here