Wahid Foundation dan DW Indonesia Kerja-sama Gelar Seminar “EcoIslam: Love Humans, Love the Environment”

0
604

 

Jakarta, Cendekiawanprotestan.com

Penggundulan hutan, polusi udara air di kota metropolitan dan sampah plastik di laut merupakan tantangan lingkungan besar negara-negara Asia.

Dalam isu ini, agama dapat membantu untuk mengatasi tantangan ini. Seperti halnya ajaran agama lain, Islam mengajarkan nilai-nilai perlindungan alam sebagai salah satu ajaran inti.

Al-Qur’an dan juga hadis mewajibkan orang yang beriman tentang cara hidup yang peka terhadap lingkungan. Di negara yang mayoritas penduduknya Muslim, “Eco-lslam” (Islam yang Ramah Lingkungan) bermaksud menempatkan perintah-perintah agama ke dalam tindakan nyata untuk kepentingan umum dan masa depan yang lebih baik.

Wahid Foundation, salah satu organisasi masyarakat sipil di Indonesia, dan DW Indonesia (Deutsche Welle) media Jerman bertaraf Internasional, didukung penuh oleh kantor Luar Negeri Jerman, bersama-sama menyelenggarakan seminar lingkungan pada tanggal 30 dan 31 Oktober, mempromosikan “Ecolslam” kepada khalayak luas.

Sekitar 90 peserta dari berbagai agama seperti Islam, Kristen, penghayat kepercayaan serta influencer media sosial, tokoh-tokoh, cendekiawan dan aktivis lingkungan berkumpul untuk membahas perspektif “Eco-Islam” serta bagaimana peran agama dan gerakan sosial lainnya dapat berkontribusi untuk menanggulangi penyebaran sampah.

Beberapa pembicara terkemuka direncanakan hadir, seperti Menteri Lingkungan Hidup Indonesia yang akan memberikan masukan berharga untuk tema diskusi tersebut dan KH Said Aqil Siradj Ketua Umum PBNU, kehadirannya tentu memiliki pengaruh besar dalam kampanye Islam dan lingkungan. Ada juga delegasi dari Bangladesh dan Pakistan yang akan turut andil berbagi pengalaman dan prespektif mereka tentang tantangan masyarakat di masa depan.

Sesi pertemuan ini akan dibagi menjadi dua. Hari pertama, Rabu (30/10) akan fokus pada diskusi dan presentasi. Hari kedua, Kamis (31/10) akan ada aksi nyata “Eco-Islam” penanaman pohon di Pesantren aI-Tsaqofah, Ciganjur Jakarta Selatan. Keterlibatan peserta dalam konferensi ini menunjukkan adanya komitmen dan kesungguhan dalam mempromosikan Eco-lslam.

Kegiatan bertajuk ”Eco-lslam” yang dilaksanakan di Jakarta ini bukanlah satu-satunya. Kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan di Karachi, Pakistan pada tanggal 23-24 November 2019 yang akan mengundang delegasi dari Indonesia serta perwakilan dari forum masyarakat sipil Afghanistan untuk memperluas jangkauan aksi. Sedangkan konferensi ketiga akan dihelat di Dhaka Bangladesh pada tahun 2020.

(Hotben)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here